Mengenal Teknologi HARD DISK

Hardisk merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency. Harddisk merupakan media penyimpan yang didesain untuk dapat digunakan menyimpan data dalam kapasitas yang besar. Hal ini dilatar belakangi adanya program aplikasi yang tidak memungkinkan berada dalam 1 disket dan juga membutuhkan media penyimpan berkas yang besar misalnya database suatu instansi. Tidak hanya itu, harddisk diharapkan juga diimbangi dari kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila dibandingkan dengan disket biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk mempunyai mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik dari pada disket biasa. Bila tanpa harddisk, dapat dibayangkan betapa banyak yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu instansi atau menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah lagi waktu pembacaannya yang sangat lambat bila menggunakan media penyimpanan disket konvensional tersebut.

Gambar 1 : Evolusi Teknologi Hardisk Menurut IBM

Dari gambar tersebut dapat dilihat dari tahun 1984 sampai dengan 2006 mendatang, perkembangan teknologi penyimpanan data berkembang cepat. Mulai dari ukuran mikro untuk penggunaan laptop sampai ukuran normal untuk penggunaan PC Desktop.

Sejarah Perkembangan Harddisk Harddisk pada awal perkembangannya didominasi oleh perusahaan raksasa yang menjadi standard komputer yaitu IBM. Ditahun-tahun berikutnya muncul perusahaan-perusahaan lain antara lain Seagate, Quantum, Conner sampai dengan Hewlet Packard’s di tahun 1992. Pada awalnya teknologi yang digunakan untuk baca/tulis, antara head baca/tulisnya dan piringan metal penyimpannya saling menyentuh. Tetapi pada saat ini hal ini dihindari, dikarenakan kecepatan putar harddisk saat ini yang tinggi, sentuhan pada piringan metal penyimpan justru akan merusak fisik dari piringan tersebut. Trend Perkembangan HardDisk Trend perkembangan harddisk dapat kita amati dari beberapa karakteristik berikut : a. Kerapatan Data/Teknologi Bahan Merupakan ukuran teknologi bahan yang digunakan seberapa besar bit data yang mampu disimpan dalam satu satuan persegi. Dalam hal kerapatan data dari awal sampai sekarang terjadi evolusi yang sangat kontras. Pada awal perkembangannya kerapannya sekitar 0.004 Gbits/in2 tetapi pada tahun 1999 labortorium IBM sudah ada sekitar 35.3 Gbits/in2. Tetapi menurut www.bizspaceinfotech.com akan diperkenalkan apa yang dinamakan TerraBit density. Harddisk pada awal perkembangannya, bahan yang digunakan sebagai media penyimpan adalah iron oxide. Tetapi sekarang banyak digunakan media thin film. Media ini merupakan media yang lebih banyak menyimpan data dari pada iron oxide pada luasan yang sama dan juga sifatnya yang lebih awet. b. Struktur head baca/tulis Head baca/tulis merupakan perantara antara media fisik dengan data elektronik. Lewat head ini data ditulis ke medium fisik atau dibaca dari medium fisik. Head akan mengubah data bit menjadi pulsa magnetik dan menuliskannya ke medium fisik. Pada proses pembacaan data prosesnya merupakan kebalikannya. Gambar 2 Desain karakteristik kebanyakan head baca/tulis Proses baca tulis data merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu mekanismenya juga perlu diperhatikan. Dalam pendahuluan sebelumnya terdapat perbedaan letak fisik head dalam operasinya. Dulu head bersentuhan fisik dengan metal penyimpan. Kini antara head dan metal penyimpan sudah diberi jarak. Bila head bersentuhan dengan metal penyimpan, hal ini akan menyebabkan kerusakan permanen fisik, head yang aus, tentu saja panas akibat gesekan. Apalagi teknologi sekarang kecepatan putar harddisk sudah sangat cepat. Selain itu teknologi head harddiskpun juga mengalami evolusi. Evolusi head baca/tulis harddisk : Ferrite head, Metal-In-Gap (MIG) head, Thin Film (TF) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, Giant Magnetoresistive (GMR) Heads dan sekarang yang digunakan adalah Colossal Magnetoresistive (CMR) Heads. Ferrite head, merupakan teknologi head yang paling kuno, terbuat dari inti besi yang berbentuk huruf U dan dibungkus oleh lilitan elektromagnetis. Teknologi ini diimplementasikan pada pertengahan tahun 1980 pada harddisk Seagate ST-251. Kebanyakan terdapat pada harddisk yang ukurannya kurang dari 50MB. Metal-In-Gap (MIG), merupakan penyempurnaan dari head Ferrite. Biasanya digunakan pada harddisk yang ukurannya 50MB sampai dengan 100MB. Thin Film (TF) heads, berbeda jauh dengan jenis head sebelumnya. Head ini dibuat dengan proses photolothografi seperti yang digunakan pada pembuatan prosessor. (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, head ini digunakan untuk membaca saja. Untuk penulisannya digunakan head jenis Thin Film. Diimplementasikan pada harddisk ukuran 1GB sampai dengan 30GB. Giant Magnetoresistive (GMR) Heads, merupakan penemuan dari peneliti Eropa Peter Gruenberg and Albert Fert. Digunakan pada harddisk ukuran besar seperti 75GB dan kerapatan tinggi sekitar 10 Gbits/in2 sampai dengan 15 Gbits/in2. Karena teknologi Giant Magnetoresistive (GMR) mulai ditarik dari pasaran, sebagai penggantinya adalah Colossal Magnetoresistive (CMR). Kecepatan Putar Disk Kecepatan putar pada jaman awal sekitar 3600RPM. Dengan semakin berkembangnya teknologi, kecepatan putar ditingkatkan menjadi 4500RPM dan 5400RPM. Karena kebutuhan media penyimpan yang mempunyai kemampuan tinggi dibuatlah dengan kecepatan 7200RPM yang digunakan pada harddisk SCSI. Berikut tabel kecepatan harddisk yang diaplikasikan pada berbagai jenis interface yang berberda :
3. Kapasitas Kapasitas harddisk pada saat ini sudah mencapai orde ratusan GB. Hal ini dikarenakan teknologi bahan yang semakin baik, kerapatan data yang semakin tinggi. Teknologi dari Western Digital saat ini telah mampu membuat harddisk 200GB dengan kecepatan 7200RPM. Sedangkan Maxtor dengan Maxtor MaxLine II-nya yaitu harddisk berukuran 300GB dengan kecepatan 5400RPM. Beriringan dengan transisi ke ukuran harddisk yang lebih kecil dan kapasitas yang semakin besar terjadi penurunan dramatik dalam harga per megabyte penyimpanan, membuat hardisk kapasitas besar tercapai harganya oleh para pemakai komputer biasa.
Gambar 3 Sistem kontrol head Pada tiap piringan penyimpan terdapat satu head. Untuk menjangkau tengah pinggir piringan digunakan sliders sebagai perantaranya.
Teknologi Harddisk masadepan Harddisk dimasa mendatang salah satunya dititik beratkan pada kecepatan akses dan kapasitasnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mereduksi komponen mekanis dari fisik harddisknya. Komponen mekanis yang tidak mampu bekerja pada frekuensi tinggi digeser dengan komponen yang bersifat elektris yang mampu bekerja dalam orde MHz bahkan GHz. Dapat dilihat saat ini sudah dirilis berbagai macam media penyimpan elektronis dalam bentuk kecil. Misalnya USB Drive dan MultiMedia Card. Bila nantinya teknologi ini diterapkan dan dapat harganya terjangkau, kemampuan komputer dari sisi kecepatan akses baca/tulis media penyimpan akan meningkat pesat. Otomatis kemampuan PC Server untuk melayani request dari client akan meningkat. Berikut Ini Beberapa Rangkuman Referensi Singkat Mengenai Hard Disk ; INTERFACE HARD DISK IDE (Integrated Drive Electronics) ; standar lama yang masih ada. Murah, dan terintegrasi dengan MB merupakan alasan teknologi ini teta p ada.Jumlah IDE ada 4 buah tiap MBKoneksi dengan kabel pipih 80 pininterface yang bottleneck dan menghambat panas SCSI (Small Computer Standard Interface) Kecapatan 160 mb/detik Jenis SCSI (SCASI I, Wide SCSI, Ultra wide)Menggunakan card tersendiriMB teknologi baru sudah menyertakan card SCSInya . SCSI biasanya digunakan untuk system server, yang menuntut kinerja tinggi Sistem SCSI dikenal dengan teknologi RAID,sistem penyusunan, penulisan, keamanan dengan beberapa HD. RAID (Redudancy Array of Independent Disk), merupakan sekumpulan diskdrive yang dianggap oleh OS sebagai drive tunggal.Recovery dan security menjadi prioritas. Pemasangan Harddisk Kabel IDE terdapat strip warna merah Power supply ditancapkan bersebelahan atau sejajar dengan warna merah pada kabel IDEJika salah komputer tidak akan bootingLakukan deteksi HD lewat BIOS Proses Baca Hardisk Saat sebuah sistem operasi mengirimkan data kepada hard drive untuk direkam, drive tersebut memproses data tersebut menggunakan sebuah formula matematikal yang kompleks yang menambahkan sebuah bit ekstra pada data tersebut.Bit tersebut tidak memakan tempat: Di kemudian hari, saat data diambil, bit ekstra tersebut memungkinkan drive untuk mendeteksi dan mengkoreksi kesalahan acak yang disebabkan oleh variasi dari medan magnet di dalam drive tersebut. Kemudian, drive tersebut menggerakkan head melalui track yang sesuai dari platter tersebut. Waktu untuk menggerakkan head tersebut dinamakan “seek time”. Saat berada di atas track yang benar, drive menunggu sampai platter berputar hingga sector yang diinginkan berada di bawah head. Jumlah waktu tersebut dinamakan “drive latency”. Semakin pendek waktu `seek` dan `latency`, semakin cepat drive tersebut menyelesaikan pekerjaannya. Saat komponen elektronik drive menentukan bahwa sebuah head berada di atas sector yang tepat untuk menulis data, drive mengirimkan pulsa elektrik pada head tersebut. Pulsa tersebut menghasilkan sebuah medan magnetik yang mengubah permukaan magnetik pada platter. Variasi yang terekam tersebut sekarang mewakili sebuah data. Membaca data memerlukan beberapa proses perekaman. Drive memposisikan bagian pembaca dari head di atas track yang sesuai, dan kemudian menunggu sector yang tepat untuk berputar di atasnya. Saat spektrum magnetik tertentu yang mewakili data Anda pada sector dan track yang tepat berada tepat di atas head pembaca, komponen elektronik drive mendeteksi perubahan kecil pada medan magnetik dan mengubahnya menjadi bit. Saat drive tersebut selesai mengecek error pada bit dan membetulkannya jika perlu, ia kemudian mengirimkan data tersebut pada sistem operasi. Sectors dan Tracks Tracks adalah bagian dari sepanjanjang keliling lingkaran dari luar sampai ke dalam.Sedangkan sector adalah bagian dari tracks.Sectors memiliki jumlah bytes yang sudah diatur. Ada ribuan sector dalam HD 1 sectors normalnya menyimpan 512 byte informasi Bahan Pembuat Hardisk Saat ini hd dibuat dengan teknologi material media magnetik disebut thin film.Lebih rapat, masa pakainya, kecil, ringan dari bahan oxide Mekanisme Kerja Hard Disk Proses baca tulis dilakukan oleh lengan hd dengan media Fisik magnetikHead hardisk melakukan konversi bits ke pulse magnetik dan menyimpannya ke dalam platters, dan mengembalikan data jika proses pembacaan dilakukan Hard disk memiliki “Hard platter” yang berfungsi untuk menyimpan medan magnet.Pada dasarnya cara kerja hard disk adalah dengan menggunakan teknik perekaman medan magnet. Cara kerja teknik magnet tersebut memanfaatkan Iron oxide (FeO) atau karat dari besi, Ferric oxide (Fe2O3) atau oxida lain dari besi. 2 oxida tersebut adalah zat yang bersifat ferromagnetic , yaitu jika didekatkan ke medan magnet maka akan ditarik secara permanen oleh zat tersebut.

Read More......

Internet

Internet: Sumber Informasi Penting untuk Para Profesional

Sejalan dengan meningkatnya peranan informasi dalam bisnis maupun teknologi, akses terhadap sumber dan jaringan informasi menjadi semakin penting bagi para profesional. Internet adalah jaringan informasi komputer mancanegara yang berkembang sangat pesat dan pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia, sehingga sudah seharusnya para profesional mengenal manfaat apa yang dapat diperoleh melalui jaringan ini... :t....!!!! :#

Latar Belakang Internet
Cikal bakal dari Internet adalah ARPANET, sebuah jaringan eksperimen milik pemerintah Amerika Serikat berbasis komunikasi data paket yang didirikan di tahun 1969. Tujuannya untuk menghubungkan para periset ke pusat-pusat komputer, sehingga mereka bisa bersama-sama memanfaatkan sarana kompuer seperti disk space, data base dan lain-lain. Kegiatan ini disponsori oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, bersama lembaga yang dinamakan Advanced Research Projects Agency (ARPA) . Diawal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antaar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet saja. Di tahun 1986 lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di Amerika. Pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman, Kanada dan Jepang segera bergabung. Pada saat ini Internet terdiri atas lebih dari 15.000 jaringan yang mengelilingi dunia (70 negara di 7 benua). Sekitar 25 juta orang dapat saling mengirimkan pesan melalui Internet dan jaringan-jaringan lain terhubung dengannya. Pemakaiannya sudah bukan murni untuk riset saja, tetapi mencakup kegiatan sosial, komersial (melalui jaringan antar komersial bernama CIX), budaya dan lain-lain.
Fasilitas yang terdapat di Internet
Seluruh komputer yang terhubung dalam Internet saling berkomunikasi menggunakan protokol TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol), yang dikembangkan oleh DARPA. Tiga fasilitas/aplikasi utama dari TCP/IP adalah :
Electronic Mail/Email/Messaging

Electronic mail atau surat elektronik adalah fasilitas yang paling sering digunakan di Internet. Dengan fasilitas ini seseorang dapat membuat dan mengirimkan pesan tertulis kepada seorang atau sekelompok orang lain yang juga terdaftar di Internet .

Remote Login

Dengan fasilitas ini seorang dapat mengakses program/aplikasi di komputer lain. Misalnya seorang mahasiswa di universitas A dapat menjalankan aplikasi komputer yang terdapat di universitas B tanpa harus datang ke kampus universitas B apabila komputer di universitas A dan B saling berhubungan menggunakan TCP/IP.

File Transfer

Fasilitas ini memungkinkan terjadinya pengiriman file dari satu komputer ke komputer lain. Sebuah file dapat berisi dokumen, grafik, program komputer, bahkan video maupun suara yang terekam secara digital.

Pelayanan yang terdapat dalam Internet didasarkan pada tiga fasilitas di atas. Berbagai komputer yang tergabung dalam Internet akan menyalurkan surat-surat elektronik yang dikirimkan oleh para pemakainya, beberapa memberikan program/aplikasi komputer untuk dipakai bersama (misalnya Archie : Program pencarian arsip/dokumen, Gopher : Sistem menu untuk memudahkan pencarian informasi di Internet, WAIS(wide Area Information Servers, game interaktif dan lain-lain), dan banyak yang menyediakan file untuk di transfer seperti informasi cuaca, harga komoditas pertanian, program-program komputer, abstrak dokumen, berita-berita mancanegara dan lain-lain. Untuk mengetahui topik-topik apa saja yang tersedia, beberapa perusahaan telah menerbitkan Internet Yellow Pages, yang berfungsi seperti Buku telepon.

Akses ke Internet
Untuk dapat mengakses informasi yang tersedia di Internet, seseorang harus memiliki komputer (IBM PC/Kompatibel, Macintosh, UNIX), modem (suatu alat yang mengubah sinyal digital sari komputer menjadi analog untuk ditransmisikan ke jaringan telepon) dan saluran telepon. Ia harus juga mendaftarkan diri ke salah satu Internet Access Provider. Pada saat ini di Indonesia baru terdapat satu provider yaitu PT IndoInternet (ph. 4702889/fax 4702965). Diharapkan di tahun-tahun mendatang jumlahnya dapat bertambah, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar sehingga potensi pasarnya cukup menarik.

Pada prinsipnya, seseorang yang akan mengakses informasi di Internet harus menghubungkan komputernya dengan jaringan Internet melalui modem dan telepon. Yang harus dilakukan ialah memerintahkan komputernya untuk menelpon suatu nomor tertentu (akan diberikan oleh Internet Access Provider). Apabila hubungan telah terjadi, komputernya akan menyatu dengan jaringan Internet , sehingga ia dapat mengirim surat elektronik, masuk ke komputer lain di Internet, atau mengambil informasi yang diperlukan dari jaringan Internet.

PT IndoInternet mengenakan biaya pendaftaran Rp 50.000,- dan biaya bulanan sebesar Rp 40.000,- untuk hubungan selama 15 jam/bulan. Seandainya hubungan ke Internet pada bulan tertentu melebihi 15 jam, untuk setiap jam kelebihannya dikenakan biaya Rp 2.000,-. Selain biaya pendaftaran dan bulanan, pelanggan harus juga memperhitungkan biaya telepon (cukup dengan pulsa lokal meskipun data yang di akses berada di luar negeri).
Manfaat Internet
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke Internet. Berikut ini hanyalah sebagian dari apa yang tersedia di Internet :

*Informasi untuk kehidupan pribadi :

Kesehatan, Rekreasi, Hobby, Pengembangan Pribadi, Rohani, Sosial.

*Informasi untuk kehidupan profesional/Pekerja :
Sains, Teknologi, Perdagangan, Saham. Komoditas, Berita Bisnis, Asosiasi Profesi, Asosiasi Bisnis, Berbagai Forum Komunikasi.
Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan Internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat Internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.

Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan Internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia. q

Read More......

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN

1. ALASAN MEMPELAJARI TEORI MANAJEMEN
Setidak-tidaknya, ada 4 (empat) alasan sederhana dalam mempelajari Teori Manajemen, yaitu :
1. Teori mengarahkkan keputusan Manajemen
2. Teori membentuk pandangan kita mengenai organisasi
3. Teori membuat kita sadar lingkungan usaha
4. Teori merupakan sumber ide baru
2. PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
Melihat perkembangan jalannya sejarah, gagasan dari teori teori manajemen, dapatlah kita membagi perkembangan teori manajemen ini (Drs. Amin Wijaya Tunggal, 1993:38) dalam 5(lima) aliran atau mazhab manajemen yang telah mapan yaitu :
1. Aliran Klasik, yang terbagi dua :
o Manajemen Ilmiah (Scientific Management)
o Teori Organisasi Klasik (Classical Organization Theory)
2. Aliran Perilaku (Behavioral School)
3. Aliran Ilmu Manajemen (Management Science)
4. Pendekatan sistem (System Approach)
5. Pendekatan Kontingensi (Contingency Approach)

A. ALIRAN KLASIK
Teori dan prinsip manajemen pada dasarnya sudah ada sejak manusia berusaha untuk mencapai tujuan melalui bekerjasama dalam kelompok. Hal seperti ini dapat dijumpai pada catatan dari orang Mesir, orang Yunani, pengalaman dan administrasi dari Gereja Katolik, organisasi militer dan para komeralis dari abad ke 14 sampai abad ke 18 yang kita sebut dengan manajemen jaman kuno.
Akan tetapi pengembangan teori dan prinsip manajemen baru terjadi pada abad ke 18 dan abad ke 19 yaitu dengan timbulnya Revolusi Industri yang menyebabkan tumbuhnya kebutuhan akan adanya pendekatan yang sistematik terhadap manajemen.
Pelopor-pelopor Manajemen Ilmiah :
a. James Watt Jr & Mathew Robinson Boulton
Pada tahun 1796 mereka mengambil alih perusahaan ayah mereka Soho Engineering Foundry di Inggris. Watt bertugas memimpin organisasi dan administrasi dan Boulton menangani kegiatan perdagangan.Teknik manajerial yang mereka kembangkan adalah penelitian dan peramalan pasar, skema mesin yang direncanakan sesuai dengan tuntutan proses pekerjaan, perencanaan produksi, standar proses produksi, standarisasi komponen komponen produksi. Di bidang personalia mereka me- ngembangkan program pelatihan dan pengembangan karyawan, penelitian kerja dan program kesejahteraan karyawan.
b. Robert Owen (!771-1858)
Dikenal sebagai "Bapak Manajemen Personalia". Selama periode 1800 1828 merupakan manajer dari beberapa pabrik pemin¬talan kapas di New Lanark, Scotlandia. Owen menganggap peran manajer sebagai pembaharu. Dia berpendapat bahwa dengan memperbaiki kondisi pekerja maka produksi dan laba dengan sendirinya akan meningkat. Oleh karena itu Owen meningkatkan kondisi kerja pabrik, menaikkan usia minimum kerja bagi anak anak, mengurangi jam kerja menjadi 10,5 jam (dari 12 jam) bagi karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, membangun perumahan yang lebih baik bagi para pekerjanya dan membuka toko perusahaan yang menjual keperluan hidup karyawan dengan harga murah.
c. Charles Babbage (1792-1871)
Merupakan seorang profesor matematika di University of Chambrige pada tahun 1828 1834. Sumbangannya pada ilmu manajemen adalah di terbitkannya buku yang terkenal "On Economy of Machinery and Manufactures" pada tahun 1832. Babbage merupakan penganjur awal dari prinsip pembagian kerja, yang percaya bahwa setiap pekerjaan dalam pabrik harus dipecahkan sehingga bermacam macam ketrampilan yang terlibat dapat dipisahkan. Dia menyarankan prinsip pemba¬gian kerja melalui spesialisasi. Setiap tenaga kerja diberi latihan ketrampilan tertentu yang harus dipertanggungjawab¬kan atas pekerjaan tersebut.
A.1. Manajemen Ilmiah (Scientific Management)
a. Frederick Winslow Taylor (1856 1915)
Dikenal sebagai "Bapak Manajemen Ilmiah", mengabdikan hidupnya pada peningkatan efisiensi dalam produksi. Tidak hanya untuk menurunkan biaya dan menaikkan laba tetapi juga untuk memungkinkan penambahan upah bagi para peker¬ja melalui produktivitas mereka yang lebih tinggi.
Taylor menuangkan gagasannya dalam, 3 (tiga) judul bukuNya yaitu Shop Management, The Principle of Scientific Management dan Testimony Before the Special House Com¬mittee yang dirangkum dalam Science Management (New York : Harper & Brothers, 1947). Taylor menjelaskan filsafatnya. Ia berkata bahwa gagasannya itu berdasarkan pada 4 (empat) prinsip :
1. Pengembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya sehingga metode yang terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
2. Penyelesainan secara ilmiah terhadap pekerjaan, sehingga setiap pekerja dapat diberi tanggungjawab atas tugas yang paling cocok baginya.
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah untuk para pekerja.
4. Kerjasama yang erat dan bersahabat diantara manajemen dan pekerja.
b. Henry L. Gantt (1861-1919)
Sumbangan yang diberikan Gantt pada manajemen adalah dengan memperkenalkan sistem baru dalam mencatat produktivitas pekerja yang dikenal dengan “Gantt Chart” atau daftar Gantt. Gantt mencatat kemajuan pekerja pada kartu pribadi, dengan warna hitam pada hari pekerja itu memenuhi standar dan warna merah apabila dibawah standar. Hal ini memungkinkan adanya pengawasan manajerial yang lebih baik.
c. Frank B. Gilberth (1868-1924) dan Lilian M. Gilberth (1878-1872)
Merupakan pasangan suami-istri yang memberi sumbangan pada gerakan manajemen ilmiah. Frank, adalah seorang pelopor pengembangan studi gerakan dan waktu. Dalam konsep Gilberth, gerakan dan kelelahan saling berkait, setiap gerakan yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Dengan menggunakan kamera film ia berusaha mencari gerakan yang paling menghemat untuk setiap pekerjaan, demikian prestasi meningkat dan mengurangi kelelahan.
Pasangan ini mengembangkan "three position plan" yaitu program pengembangan karyawan dan pendorong semangat. Menurut rencana ini, seorang pekerja harus mengerjakan pekerjaannya saat ini, bersiap siap untuk jabatan lebih tinggi dan melatih penggantinya, yang dikerjakan dalam satu waktu.
Sumbangan
1. Metode-metode manajemen ilmiah telah banyak diterapkan dalam bermacam macam kegiatan organisasi.
2. Suatu tim dari orang orang yang bekerja bersama, dimana masing masing mengerjakan tugas tertentu saja dapat melebihi produksi orang orang yang dalam jumlah yang sama dengan masing masing mengerjakan seluruh pekerjaan itu sendiri sendiri.
3. Teknik teknik efisien manajemen ilmiah seperti studi gerak dan waktu telah menyebabkan kegiatan manajemen menjadi lebih efisien.
4. Rancangan kerja (work design) mendorong para manajer untuk mencari “cara terbaik" dalam pelaksanaan tugas yang menjurus pada manajemen yang profesional.
Kelemahan
1. Kenaikan produktivitas sering tidak diikuti kenaikan pendapatan. Pendekatan “rasional" harus memuaskan kebutuhan kebutuhan ekonomis dan fisik, tapi tidak me¬muaskan kebutuhan sosial karyawan.
2. Pembela-pembela manajemen ilmiah juga mengabaikan keinginan manusia untuk memperoleh kepuasan kerja. Jadi pekerja lebih condong untuk mogok karena kondisi kerja dari pada gaji dan mau berhenti bekerja bila mereka tidak menyenangi pekerjaannya.
A.2. TEORI ORGANISASI KLASIK
a. Henry Fayol (1841 1925)
Dikenal sebagai "Bapak Teori Manajemen Operasional Modern".
Dalam upaya mengembangkan ilmu manajemen, Fayol mulai dengan membagi perusahaan dalam 6 (enam) kegiatannya, masing masing tergantung satu sama lain, yaitu :
1. Teknis, memproduksi dan membuat produk.
2. Komersial, membeli bahan baku dan menjual produk.
3. Keuangan, mencari dan menggunakan modal secara optimum.
4. Keamanan, melindungi para pekerja dan harta perusa¬haan.
5. Akuntansi, mencatat, mengecek biaya, keuntungan, hutang, menyediakan neraca, dan membuat statistik.
6. Manajerial :
o Perencanaan, menentukan suatu cara bertindak yang me- mungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan.
o Pengomandoan, memberikan pengarahan kepada para karyawan dan mengupayakan mereka merampungkan tugas-tugas mereka.
o Pengorganisasian, memobilisasi bahan bahan dan sumberdaya manusia yang dimiliki organisasi itu agar rencana rencana dapat terlaksana.
o Pengkoordinasian, memastikan bahwa sumberdaya dan kegiatan kegiatan organisasi berjalan dengan tepat dan serasi mencapai tujuan yang diinginkan.
o Pengendalian, memantau rencana rencana guna memastikan bahwa rencana rencana itu dilaksanakan dengan tepat dan benar.
o Ilmu manajemen merupakan ilmu yang bersifat fleksibel yang dapat terus berubah sesuai dengan waktu dan kondisi karena itu Fayol memberikan
14 prinsip yang dapat dipakai tanpa memperdulikan kondisi kondisi yang berubah-ubah atau kondisi khusus. Prinsip prinsip tersebut sebagai berikut :
1. Pembagian Kerja, makin spesialis seseorang, makin efisienlah ia dalam melaksanakan pekerjaan.
2. Wewenang, manajer harus memberikan perintah agar orang lain dapat bekerja.
3. Disiplin, anggota organisasi harus menghormati aturan dan kesepakatan yang mengatur organisasi tersebut, disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang baik disemua tingkatan dalam organisasi, kesepakatan yang adil dan menghukum yang melanggar.
4. Kesatuan Perintah, Setiap karyawan harus menerima instruksi instruksi tentang kegiatan ter¬tentu dari satu orang saja, sebab bila tidak akan terjadi perintah yang bertentangan dan wewenang yang membingungkan.
5. Kesatuan arah, kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang mem- punyai tujuan yang sama sedapat mungkin diarahkan oleh seorang manajer dengan menggunakan satu perencanaan saja.
6. Mengemudikan Kepentingan Pribadi di atas Kepentingan Umum, kepentingan karyawan tidak boleh diutamakan melebihi kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7. Pemberian upah, Balas jasa atas kerja harus adil baik untuk karyawan maupun perusahaan.
8. Pemusatan, Mengurangi peran bawahan dalam pengambilan keputusan, karena manajer adalah penanggungjawab terakhir.
9. Hierarki, garis wewenang dalam suatu organisasi me- nunjukkan kedudukan manajer dari puncak sampai ke tingkat bawah.
10. Tertib, bahan bahan dan manusia harus ditempat, dan waktu yang tepat, terutama manusianya harus pada pekerjaan yang cocok baginya.
11. Keadilan, para manajer harus bersahabat dan adil pada semua karyawan.
12. Kestabilan staf perputaran karyawan terlalu sering tidak baik untuk kelancaran kegiatan perusahaan.
13. Prakarsa, bawahan harus diberi kebebasan untuk membuat dan menjalankan rencananya sendiri, walaupun bisa saja terjadi kesalahan.
14. Semangat Korps, menggalakkan semangat kelompok me- nimbulkan rasa bersatu, dan faktor sekecil apapun dapat mengembangkan semangat.
b. Max Weber (1864 1920)
Sumbangan & Kelemahan Teori Organisasi Klasik
Berdasarkan pertimbangan bahwa organisasi berorientasi pada tujuan yang terdiri dari ribuan anggota akan menun¬tut peraturan kegiatan yang dikontrol secara cermat, maka Weber dalam bukunya yang berjudul Theory of Social Economic Organization (New York : Free Press, 1947) mengembangkan suatu teori manajemen birokrasi yang kegiatan dan tujuannya dipikirkan secara rasional dan pembagian kerjanya dinyatakan secara tegas. Weber berupaya sungguh sungguh memperbaiki performans dari organi¬sasi sosial yang penting dengan membuat operasinya model model produktivitas yang dapat di ramalkan.
Sekarang ini salah satu perusahaan yang menggunakan teorinya adalah perusahaan Coca Cola.
Sumbangan
1. Konsep yang menyatakan bahwa ketrampilan manajemen dapat diterapkan pada semua jenis kegiatan.
2. Konsep yang menyatakan beberapa prinsip yang dapat dikenali yang mendasari tingkah laku manajerial yang efek¬tif. Dan prinsip prinsip itu dapat diajarkan tetap berlaku.
3. Membuat manajer waspada dalam masalah masalah yang mendasar yang akan mereka hadapi di dalam setiap organisasi.
Kelemahan
1. Dianggap tidak cocok lagi untuk masa kini, karena teori organisasi klasik ditujukan bagi lingkungan yang stabil dan dapat diduga, sedangkan sekarang lingkungan organisasi makin bergolak.
2. Dikritik strategi teori yang terlalu umum untuk organisasi yang kompleks dewasa ini dan memberi petunjuk sedikit prinsip prinsip mana yang akan dijadikan patokan pada pengambilan keputusan.
PERALIHAN ANTARA TEORI KLASIK DAN HUBUNGAN MANUSIAWI
a. Mary Parker Follet (1868 1933)
Mary menganggap bahwa tidak seorangpun dapat menjadi manusia utuh berdiri sendiri kecuali sebagai anggota suatu kelompok. Dia menyadari adanya perbedaan semu antara manajer dan bawahan (yaitu pemberi dan penerima perintah), dan konflik dapat konstruktif dengan penggunaan proses integrasi di mana orang yang terlibat mencari jalan pemecahannya bersama perbedaan perbedaan di antara mereka.
b. Chester I. Barnard (886 1961)
Berdasarkan pengalamannya sebagai direktur utama perusahaan New Jersey Bell tahun 1927, Barnard menyatakan bahwa manusia berkumpul di dalam organisasi untuk mendapatkan hal hal yang mereka tidak mampu mengerjakannya sendiri tapi dalam mencapai tujuan organisasi, mereka harus memuaskan kebutuhan pribadinya juga. Dalam bukunya The Functions of the Executive (Harvard Univ. Press, 1938) dia menyatakan suatu perusahaan dapat bekerja secara efisien dan tetap hidup kalau tujuan organisasi dan tujuan serta kebutuhan individu yang bekerja pada organisasi itu dijaga seimbang.
B. ALIRAN PERILAKU (BEHAVIORAL)
Muncul karena ketidakpuasan terhadap pendekatan klasik yang tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja.
a. Hugo Munsterberg (1863 1916)
Dikenal sebagai "Bapak Psikologi Industri". Sejak tahun 1910 minatnya tertuju pada penerapan psikologi dalam industri, di mana dia melihat pentingnya penerapan ilmu perilaku pada gerakan manajemen ilmiah yang baru. Dalam bukunya yangberjudul Psychology and Industrial Efficien¬cy yang diterbitkan tahun 1921, berisi :
1. Best possible person, yaitu bagaimana mendapatkan orang orang yang memiliki kualitas mental yang paling cocok dengan pekerjaan yang harus mereka kerjakan.
2. Best Possible Work, yaitu dalam kondisi psikologis mana output yang paling besar dan paling memuaskan dapat diperoleh dari pekerjaan setiap orang.
3. Best Possible Effect, yaitu bagaimana suatu perusahaan dapat mempengaruhi para pekerja sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh hasil yang sebaik mungkin dari mereka.

b. Eksperimen Hawthorne dan Elton Mayo (1880 1949)
Penelitian yang dilakukan mengenai tingkah laku manusia dalam situasi kerja pada perusahaan Western Electric (1924-1933). Penelitian berawal dari penyelidikan hubun¬gan tingkat penerangan di dalam tempat bekerja dan produktivitas para pekerja. Hasilnya, ketika kondisi cahaya meningkat maka produktivitas cenderung meningkat seperti yang diharapkan, namun ketika cahaya lampu lebih jelek dari normal produktivitas cenderung tetap meningkat. Outputpun terus meningkat pada saat pencahayaan terus dirubah.
Elton Mayo beserta para asisten risetnya Fritz J. Roethlishberger serta William J. Dickson juga menyimpulkan bahwa insentif uang yang diberikan tidak menyebabkan meningkatnya produktivitas.
Hasil penelitian yang terkenal dengan "effect Hawthorne" menyatakan bahwa pengoperasian perusahaan bukan hanya karena mesin dan metode, tapi juga penyesuaian dengan sistem sosial guna membangun suatu sistem teknis yang lengkap. Supervisor yang simpatik akan meningkatkan prestasi kerja mereka dan para pekerja akan lebih keras bekerja bila mereka yakin bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka dan perhatian khusus pada mereka.

SUMBANGAN DAN KELEMAHAN AN PENDEKATAN ALIRAN PERILAKU
Sumbangan
1. Terpacu oleh percobaan Hawthorne yang menyatakan sikap kepada para pekerja mungkin lebih penting artinya daripada waktu istirahat, penerangan atau uang dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas menghasilkan banyak tulisan oleh ilmuan-ilmuan perilaku.
2. Para ahli sosiologi (seperti Bakke, Selznick, Homans, Dubin, Katz dan Kohn) memberikan kontribusi tentang pemahaman bagan organisasi melalui pekerjaan mereka pada kelompok-kelompok, pola pola kebudayaan, kepaduan kelompok dan kerjasama.
3. Para peneliti menyoroti pentingnya gaya manajer dan merombak pelatihan manajemen dan mengajarkan ketrampilan manajemen bukan ketrampilan teknis.
Kelemahan
1. Konsep “manusia sosial" tidak secara utuh menggambarkan produkstivitas individu di tempat kerja.
2. Lingkungan sosial hanya merupakan salah satu faktor yang berinteraksi yang mempengaruhi produktivitas.
Walaupun kepuasan kerja dapat memperkecil kemungkinan karyawan untuk berhenti atau beralih tugas, namun kepuasan sulit untuk diukur, karena kepuasan kerja merupakan reaksi emosional terhadap pekerjaan seseorang.
C. ALIRAN ILMU MANAJEMEN (MANAGEMENT SCIENCE)
Pendekatan ilmu manajemen dalam pemecahan masalah dimulai ketika suatu gabungan tim ahli spesialis (tim riset opera) dan disiplin ilmu bersangkutan (seperti komputer elektronik, transportasi, komunikasi dsb) dikumpulkan untuk menganalisa masalah dan memberikan usul tindakan pemecahannya kepada manajemen. Tim membentuk model matematik untuk membuat simulasi dari masalahnya.
Teknis-teknis ilmu manajemen yang digunakan dalam banyak kegiatan seperti penganggaran modal, manajemen aliran kas (cash flow management), penjadwalan produksi, pengembangan strategi produk, perencanaan program pengembangan sumber daya manusia, penjagaan tingkat persediaan yang optimal, dsb.
Langkah langkah pendekatan yang diambil adalah :
1. Perumusan masalah;
2. Penyusunan suatu model sistematis;
3. Mendapatkan penyesuaian dari model;
4. Pengujian model dan hasil yang didapat dari model;
5. Penetapan pengawasan atas hasil hasil;
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi;
SUMBANGAN DAN KELEMAHAN ALIRAN ILMU MAMAJEMEN
Sumbangan
Teknik teknik ilmu manajemen banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengendalian seperti penganggaran modal, manajemen arus kas, jadwal produksi, pengembangan strategi produk dsb.

Kelemahan
1. Aliran ilmu manajemen belum mencapai tahap di mana dapat digunakan untuk menghadapi masalah masalah manusia dalam perusahaan.
2. Dibidang pengorganisasian, staffing, dan pemimpin organisasi teori yang masih ada masih sangat sederhana.
Konsep yang dimiliki oleh ilmu manajemen sangat rumit sehingga tidak dapat segera dipahami dan diterapkan. Penerapan dan teknis-teknis pengambilan keputusannya harus diulang ulang terus sampai berhasil.

2.2. BERBAGAI PENDEKATAN MANAJERIAL
Menurut Harold Koontz, cyril 0 Donnell dan Heinz Weihrich (1992, hal 63) pendekatan terhadap analisis manajemen dikelompok¬kan dalam kategori berikut :
1. Pendekatan empiris atau kasus;
2. Pendekatan antar pribadi;
3. Pendekatan perilaku kelompok;
4. Pendekatan sistem sosio kooperatif;
5. Pendekatan sistem sosio teknis;
6. Pendekatan teori keputusan;
7. Pendekatan sistem;
8. Pendekatan matematis atau ilmu manajemen;
9. Pendekatan kontingensi (situasional);
10. Pendekatan peran manajemen;
11. Pendekatan operasional;

Ad.1. Pendekatan Empiris atau kasus
Pendekatan ini didasarkan pada keyakinan bahwa melalui studi keberhasilan dan kesalahan para manajer dalam setiap kasus dan upaya mereka me- nanggulangi berbagai kasus.
Ad.2. Pendekatan Perilaku Antar Pribadi
Pendekatan ini memusatkan perhatian pada aspek manusia dari manajemen dan pada kenyakinan bahwa apabila orang orang bekerja sama untuk mencapai sasaran mereka seharusnya saling memahami. Para manajer harus mengetahui sesuatu tentang perencanaan, pengendalian, cara menyusun struktur organisasi yang sesuai untuk menjamin penyesuaian seluruh tugas manajerial. Penelitian menunjukkan bahwa iklim organ¬isasi secara keseluruhan sangat berkaitan dengan upaya memimpin secara efektif.
Ad.3. Pendekatan Perilaku Kelompok
Pendekatan ini terutama lebih menekankan perhatian pada perilaku orang orang dalam kelompok ketimbang pada perilaku individu. Pendekatan akan suatu perusahaan yang terorgani¬sasi sebagai suatu tatanan sosial yang terdiri dari banyak unit sosial, dengan seluruh interaksi sikap, tekanan, dan konflik yang timbul dari latar belakang budaya, telah bermanfaat bagi para ilmuan dan manajer operasional.
Ad.4. Pendekatan Sisten Sosial yang Kooperatif
Pendekatan ini cenderung untuk mengabaikan konsep, prinsip dan teknik teknik yang penting bagi para manajer. Misalnya, Herbert Simon dalam komentarnya tentang teori organisasi pada "American Political Science Review" vol 46, no 4, (1952, hal 1130) pernah mendefinisikan organisasi sebagai “sistem kegiatan yang saling tergantung, yang meliputi setidak-tidaknya beberapa kelompok primer dan biasanya mempunyai corak yang setaraf dengan tingkat kesadaran para peserta, dimana perilaku kegiatan tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan umum melalui mengarahan rasional yang sungguh sungguh. Dan konsep ini diperluas untuk diterapkan pada saling keterkaitan atas perilaku kelompok yang bekerja sama terdapat suatu tujuan yang jelas.
Ad.5. Pendekatan Sistem Sosioteknis
Pendekatan ini menyatakan sikap pribadi dan perilaku kelom¬pok dipengaruhi oleh sistem teknis di tempat kerja. Aliran ini memandang bahwa sistem sosial dan sistem teknis harus diserasikan, konsekwensinya hampir seluruh karya aliran ini dipusatkan pada produksi, pengurusan kantor, dan berbagai bidang lain yang cenderung berorientasi pada rekayasa industri.
Ad.6. PendekatanTeori Keputusan
Pendekatan yang didasari oleh keyakinan bahwa, para manajer mengambil keputusan, kita harus memusatkan perhatian pada pengambilan keputusan. Hasilnya menunjukkan bahwa teori keputusan tidak lagi semata mata memusatkan perhatian pada keputusan, tetapi cenderung berubah menjadi pandangan yang lebih luas tentang perusahaan atau aktivitas usaha lainnya sebagai sistem sosial. Aliran pemikiran yang dianut tidak hanya memusatkan perhatian pada proses pengambilan keputusan tetapi juga pada segala sesuatu yang mendahului suatu keputusan dan segala sesuatu yang timbul kemudian.
Ad.7. Pendekatan Sistem
Sistem adalah seperangkat atau sekumpulan hal yang saling berkaitan, atau saling bergantung, sehingga membentuk kesatuan kompleks. Sistem me- mainkan peranan dalam bidang pengelolaan organisasi seperi sistem perencanaan, sistem pengorganisasian, dan sistem pengendalian.
Ad.8. Pendekatan Matematis atau “Ilmu Manajemen”
Ada para teoritis yang terutama memandang pengelolaan/pemanajemenan sebagai latihan dalam proses, konsep, simbol, dan sistematis. Mereka percaya, apabila pengelolaan, pengorganisasian, perencanaan, atau pengambilan keputusan merupakan proses logis, hal ini dapat diungkapkan dalam dan hubungan matematis. Melalui sarana ini, berbagai masalah dapat diungkapkan dalam kaitannya dengan hubungan dasar, dan apabila hendak mencapai tujuan teritentu, model tersebut seringkali dapat dinyatakan dalam hubungannya dengan saran keputusan tentang hal hal yang paling tepat untuk dilakukan.
Ad.9. Pendekatan Kontingensi (Situasional)
Pendekatan ini menekankan fakta bahwa hal hal yang dilakukan para manajer dalam praktek bergantung pada keadaan tertentu. Teori ini tidak hanya memperhitungkan situasi tertentu tetapi juga pengaruh pemecahan tertentu pada pola perilaku suatu perusahaan.
Ad.10. Pendekatan Manajerial
Pada dasarnya, pendekatan ini adalah untuk mengamati apa yang sebetulnya dilakukan dilakukan oleh para manajer dan dari pengamatan itu ditarik kesimpulan apa arti kegiatan manajerial itu.
Mintzberg dalam bukunya Nature of Manajerial Work (NY : Harper & Row, Publishers, inc, 1973) menyimpulkan bahwa para eksekutif tidak melaksanakan penggolongan klasik dari fungsi-fungsi manajerial sebaliknya mereka melakukan berba¬gai kegiatan lain, yaitu :
1. Peran Antarpribadi
o Peran seremonial dan sosial;
o Peran pemimpin;
o Peran penghubung;
2. Peran Informasional
o Peran penerima informasi;
o Peran penyebar informasi;
o Peran jurubicara;
3. Peran Sehubungan dengan Keputusan
o Peran kewiraswastaan;
o Peran dalam menangani gangguan;
o Peran alokasi sumber;
o Peran negosiasi (kepda berbagai kalangan);

Ad.11. Pendekatan Operasional
Pendekatan ini mengakui bahwa hal hal seperti karyawan dan staf, departementasi, pembatasan manajemen, penilaian manajerial, dan berbagai bentuk pengendalian manajerial mencakup konsep-konsep dan teori yang hanya dapat ditentukan apabila manajer terlibat di dalamnya. Pengetahuan ini teori sistem, teori keputusan, motivasi dan kepimpinan, perilaku individu dan kelompok, sistem sosial, teori kerjasama dan komunikasi, serta penerapan konsep konsep matematis.
Sedangkan menurut Stoner (1992, hal 84 92) menyatakan bahwa positif dari teori manajemen yaitu menuju pada :
1. Pendekatan Sistem;
2. Pendekatan Kontingensi;
Ad.1. Pendekatan Sistem
Pendekatan ini berusaha untuk memandang organisasi sebagai sebuah sistem yang menyatu, dengan maksud tertentu yang terdiri atas bagian bagian yang saling berhubungan. Dan untuk menghubungkan bagian bagiannya dengan organisasi sebagai keseluruhannya, manajer harus berkomunikasi dengan para karyawan serta bagian bagian lain dan juga seringkali dengan wakil wakil dari organisasi lain.
Bagian bagian yang membentuk keseluruhan sistem itu merupakan subsistem yang terdiri dari :
Sinergi, berarti dengan bekfrjasama dan saling berhubungan, bagian bagian yang saling terpisah di dalam suatu organisasi akan menjadi lebih produktif dibandingkan bila mereka bertindak sendiri sendiri.
Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup, sistem terbuka adalah apabila organisasi itu berhubungan dengan lingkungan, dan sistem tertutup bila tidak berhubungan. Semua organisasi hubungan dengan lingkungannya walaupun dengan tingkat berbeda beda.
Batas Sistem, merupakan batasan yang memisahkan organisasi lingkungannya.
Arus, suatu sistem memiliki arus informasi, bahan, sinergi, hal ini merupakan barang jadi), dan keluar dariproses transformasi di dalam sistem (bahan baku sistem output.
Umpan balik, merupakan kunci untuk pengendalian sistem, sementara proses dalam sistem berjalan, informasi diumpan¬-balikan pada orang yang tepat atau komputer sehingga pekerjaan dapat dinilai, dan bila perlu diperbaiki.
Ad.2. Pendekatan Kontingensi
Tugas manajer menurut pendekatan ini adalah mengidentifikasikan teknik mana yang dalam situasi tertentu, dalam suasana tertentu, dan pada waktu tertentu akan paling baik menyumbangkan pada pencapaian tujuan organisasi.
Pendekatan ini berusaha menentukan faktor faktor yang sangat penting bagi suatu tugas, dan menjelaskan hubungan fungsional antara faktor faktor yang saling berhubungan.
Sebagai manajer yang mempelajari pendekatan kontingensi, kita tidak boleh hanya menganalisis suatu maslah tertentu tapi juga harus memperhatikan bagaimana suatu penyelesaian masalah itu cocok dengan struktur, sumberdaya dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Kita juga harus mempertimbangkan kebutuhan pekerja, masalah lingkungan dsb. Karena pendekatan kontingensi menurut Jay W. Lorsch dan Paul R. Lawrence dalam Studies in Organization Design (Homewood, I11. : Richard D. Irwin/Dorsey, 1970) hal 1 menyatakan bahwa teori kontigensi mengacu pada fakta bahwa proses operasional “Bergantung pada tuntutan tuntutan dari luar dan kebutuhan anggota".






Teori - Teori Pemikiran Manajemen

A. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
1. Pentingnya peran manajer
2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
3. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan
4. Iklim kondusif
Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.
A.1. Robert Owen (1771 - 1858)
Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.
Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.
A.2. Charles Babbage (1792 - 1871)
Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.
A.3. Frederick W. Taylor :
Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian tentang studi waktu kerja (time & motion studies). Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah differensial.
A.4. Hennry L. Gantt (1861 - 1919) :
Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu :
1. Kerjasama saling menguntungkan antara manajer dan karyawan.
2. Mengenal metode seleksi yang tepat.
3. Sistem bonus dan instruksi.
Akan tetapi Hennry menolak sistem upah differensial. Karena hanya berdampak kecil terhadap motivasi kerja.
A.5. Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 - 1924 dan 1878 - 1972) :
Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam pekerjaan. Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap gerakan yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.
A.6. Herrrington Emerson (1853 - 1931) :
Berpendapat bahwa penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam industri adalah adanya pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena itu ia menganjurkan:
1. Tujuan jelas
2. Kegiatan logis
3. Staf memadai
4. Disiplin kerja
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan terpecaya
7. Urutan instruksi
8. Standar kegiatan
9. Kondisi standar
10. Operasi standar
11. Instruksi standar
12. Balas jasa insentif

B. Teori Organisasi Klasik
B.1. Fayol (1841 - 1925) :
Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :
1. Technical ; kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.
2. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.
4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy ; kegiatan akuntansi
6. Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :
- Planning ; kegiatan perencanaan<>
- Organizing ; kegiatan mengorganiisasikaan
- Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian
- Commanding ; kegiatan pengarahann
- Controlling ; kegiatan penngawasaan
Selain hal tersebut diatas, asas-asa umum manajemen menurut Fayol adalah :
- Pembagian kerja
- Asas wewenang dan tanggungjawab
- Disiplin
- Kesatuan perintah
- Kesatuan arah
- Asas kepentingan umum
- Pemberian janji yang wajar
- Pemusatan wewenang
- Rantai berkala
- Asas keteraturan
- Asas keadilan
- Kestabilan masa jabatan
- Inisiatif
- Asas kesatuan
B.2. James D. Mooney :
Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi manajemen adalah :
a. Koordinasi
b. Prinsip skala
c. Prinsip fungsional
d. Prinsip staf


C. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 - 1950)
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk menunjang tingkat produktifitas kerja.
Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu system sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya bisa lebih tinggi.

D. Teori Behavioral Science :
D.1. Abraham maslow
Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
D.2. Douglas Mc Gregor
Dengan teori X dan teori Y.
D.3. Frederich Herzberg
Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
D.4. Robert Blake dan Jane Mouton
Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
D.5. Rensis Likert
Menidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem manajemen.
D.6. Fred Fiedler
Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
D.7. Chris Argyris
Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
D.8. Edgar Schein
Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
Teori behavioral science ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku orang per orang, perilaku kelompok sosial dan perilaku organisasi.


E. Teori Aliran Kuantitatif
Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah
sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah
2. Menyusun model aritmatik
3. Mendapatkan penyelesaikan dari model
4. Mengkaji model dan hasil model
5. Menetapkan pengawasan atas hasil
6. Mengadkan implementasi
Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi untuk melihat kemungkinan dan peluang sebaai informasi yang dibutuhkan pihak manajemen



Read More......

Manajemen

Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Pada dasarnya banyak sekali definisi manajemen, tetapi hanya satu definisi yang dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu :
”Suatu ilmu yang mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh individu-individu yang menyumbangkan upayanya yang terbaik melalui tindakan-tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya”.

ciri-ciri manajemen :
1. Adanya kelompok manusia
2. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut
3. Adanya kegiatan proses / usaha
4. Adanya tujuan

Ada 5 pendekatan utama, yaitu :
1. Pendekatan menurut proses atau operasional
Manajemen merupakan suatu proses universal, tanpa memandang jenis atau tingkatan perusahaan yang bersangkutan, tetapi mereka juga mengakui bahwa baik lingkungan dalam dan lingkungan luar dimana proses tersebut dilaksanakan sangat berbeda diantara perusahaan-perusahaan dan tingkatan-tingkatannya.
2. Pendekatan menurut tingkah laku manusia
Pendekatan tersebut membawa manajemen kepada metode dan konsep pengetahuan yang relevan, terutama psikologi dari dinamika pribadi individu2 hingga hubungan-hubungannya dengan kebudayaan.
3. Pendekatan dari sistem sosial
Pendekatan tersebut berorientasi kepada ilmu sosiologi, meneliti berbagai kelompok sosial dan hubungan kultural mereka dan ada usaha-usaha untuk mengintegrasikan kelompok2 tersebut kepada suatu sistem sosial.
4. Pendekatan dari sistem
Sistem merupakan bagian fokus dan lingkaran diluarnya merupakan tempat pengembangan dari pengembangan tersebut. Konsepsi, teori, dan prakteknya mirip pendekatan dari sistem tersebut dan sangat membantu dalam pengembangan ilmu-ilmu fisika.
5. Pendekatan kuantitatif
Fokusnya terletak pada penggunaan model dan proses matematis hubungan dan data yang dapat diukur. Manajemen dilihat sebagai unsur logis yang dinyatakan dan dihubungkan dengan cara kuantitatif diproses oleh suatu metode dan menghasilkan jawaban terhadap permasalahan manajerial.

Fungsi manajemen

1. Perencanaan/Planning :
Yaitu suatu usaha atau upaya untuk merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan ini biasanya dituangkan dalam bentuk konsep atau suatu program kerja.
2. Pengorganisasian/Organizing
Yaitu kegiatan yang meliputi penetapan struktur, tugas dan kewajiban, fungsi pekerjaan dan hubungan antar fungsi.
3. Penyusunan Staf/Staffing :
Termasuk didalamnya adalah perekrutan karyawan, pemanfaatan, pelatihan, pendidikan dan pengembangan sumberdaya karyawan tersebut dengan efektif.
4. Pengarahan/Directing
Yaitu fungsi memberikan perintah atau arahan. Selain itu juga termasuk kegiatan kepemimpinan, bimbingan, motivasi dan pengarahan agar karyawan dapat bekerja dengan lebih efektif.
5. Pengkoordinasian/Coordinating :
Yaitu fungsi mengkoordinir seluruh pekerjaan dalam satu totalitas organisasi pekerjaan. Pengorganisasian mengandung hal-hal sebagai berikut :
a. Sinkronisasi kegiatan
b. Keterpaduan kegiatan
c. Menyelaraskan kegiatan
d. Meruntutkan kegiatan
e. Mencegah overlaping dan kekosongan kegiatan
6. Pengawasan/Controlling :
Fungsi yang memberikan penilaian, koreksi dan evaluasi atas semua kegiatan. Secara terus-menerus melakukan monitoring atas pekerjaan yang sedang dilakukan. Fungsi pengawasan ini bertujuan untuk menyesuaikan rencana yang telah dicapai dengan pelaksanaan kegiatan. Hasil dari evaluasi pengawasan ini dijadikan sebagai bahan rekomendasi untuk kegiatan berikutnya.

Keuntungan setelah membangun teori manajemen diatas fungsinya adalah:
 Kerangka manajemen yang luas, sudah dimengerti dan konsepsional.
 Sumbangan-sumbangan dari pendekatan-pendekatan lain kepada paham manajemen yang dapat dipakai utnuk memberi manfaat kepada pendekatan proses
 Terdapat kelonggaran yang fleksibel
 Benar-benar memberi bantuan di dalam implementasi tindakan manajemen.



Manajemen dan Lingkungan Usaha

Manajemen

Ada 3 golongan manajer :
a. Manajer Lini Pertama (First Line Manager)
Merupakan tingkatan terendah dalam organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Mereka adalah kepala atau pemimpin seksi/unit kerja, mandor, supervisor dsb.
b. Manajer Menengah (Midle Manager)
Manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional. Mereka adalah para manajer departemen, kepala pengawas. Manajer menengah merupakan perantara antara pembuatan kebijaksanaan dengan tenaga operasional.
Mereka harus mampu menempatkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan untuk dapat dilaksanakan oleh tenaga operasional, dan sebaliknya harus menerima berbagai tanggapan atau reaksi yang timbul dari tenaga operasional untuk disampaikan kepada pembuat kebijaksanaan.
c. Manajer Puncak (Top Manager)
Merupakan klasifikasi manajer tertinggi yang terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Mereka bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen operasional. Mereka adalah presiden, direktur, wakil direktur, sekretaris perusahaan, kepala perwakilan.

Ada 2 Fungsi Manajemen :
1. Manajemen Administratif
Yaitu lebih berurusan dengan penempatan tujuan-tujuan dan kemudian perencanaan, penyusunan kepegawaian, pengawasan kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan. (tingkatan manajemen tinggi)
2. Manajemen Operatif
Yaitu lebih mencakup pada kegiatan memotivasi, supervisi, dan komunikasi dengan para karyawan untuk mengarahkan mereka mencapai hasil-hasil secara efektif. (tingkatan manajemen rendah)

Lingkungan Usaha

Lingkungan usaha terdiri dari pada pelaku-pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar fungsi manajemen yang berkaitan dengan kegiatan organisasi itu.
Lingkungan ini dapat kita bedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Lingkungan Mikro
Merupakan pelaku dalam lingkungan yang berhubungan dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan seperti para pemasok, pelanggan, pesaing, lembaga-lembaga keuangan, pemerintah dan pasar tenaga kerja.
2. Lingkungan Makro
Merupakan unsur kekuatan tidak langsung, terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi semua lingkungan mikro ekonomi. Seperti variabel ekonomi, variabel teknologi, variabel sosial/ budaya, dan variabel politik-hukum.


Read More......
Template by : kendhin x-template.blogspot.com